Mengenal Virus Herpes Simplex
Virus herpes simplex (HSV) merupakan penyebab umum dari infeksi pada kulit dan selaput lendir. Infeksinya pada tubuh berbentuk bulat kecil bersisi cairan lepuh dan mudah pecah yang biasanya berada disekitar mulut dan alat kelamin. Virus ini menginfeksi lebih dari 40 juta orang Amerika dengan usia antara 15 sampai 75 tahun. Dalam kasus tertentu yang lebih ekstrim, infeksi dapat muncul di dalam atau disekitar mata, esofagus, trakea, otak, lengan dan kaki.Virus herpes simplex termasuk salah satu penyakit yang mudah menular, sehingga hal ini sangat mempengaruhi pada kesehatan manusia secara global. Penularan yang paling umum melalui berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi virus herpes simplex. Selain mudah menular, HSV termasuk salah satu penyakit yang bisa kambuh kembali jika tidak diobati.Setelah memasuki tubuh melalui transmisi oral atau genital, HSV menembus sel-sel saraf (neuron sensorik primer) di lapisan bawah jaringan kulit manusia dan diam di inti sel, hal ini dapat menyebabkan hancurnya sel inang. Setelah sel-sel saraf hancur, maka timbul lecet dan peradangan di daerah dimana terjadi kontak virus seperti pada mulut atau alat kelamin. Setelah seseorang terinfeksi virus sekitar 3 sampai 14 hari, partikel virus yang dibawa dari kulit melalui cabang-cabang sel-sel saraf ganglia, di mana virus masih dalam bentuk laten maka virus akan terlihat lebih aktif.Jenis Virus Herpes SimplexAda dua jenis yang berbeda dari virus herpes simplex ini, yaitu herpes simplex virus tipe-1 (HSV-1) dan herpes simpleks virus tipe-2 (HSV-2). HSV 1 umumnya menginfeksi daerah mulut sedangkan untuk HSV-2 di sekitar daerah kelamin, namun begitu sangat mungkin untuk menularkan virus ini ke daerah lain dari tubuh, jika penyakit herpes ini tidak segera disembuhkan.HSV 1 biasanya muncul di bibir yang ditularkan melalui kontak kulit dengan penderita herpes. HSV 1 termasuk penyakit yang sangat umum yang mengjangkiti 1 dari setiap 1.000 orang. HSV 1 biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi jika terjadi gejala, biasanya gejala tersebut bisa sangat menyakitkan. Gejalanya berbentuk melepuhnya bibir yang terkadang terdapat juga di lidah, rasa nyeri terjadi akibat luka lecet pada bagian yang melepuh. Gejala ini berlangsung antara 3 sampai 14 hari. Pada anak-anak, infeksi disertai dengan air liur meningkat dan napas berbau tidak sedap.Jika tidak segera diobati, tingkat kekambuhan HSV-1 adalah sekitar 20 sampai 40%, sedangkan tingkat kekambuhan HSV-2 jauh lebih tinggi yaitu sekitar 80%. Pada pria kekambuhan virus herpes simplex bertambah menjadi 20% atau lebih bila dibandingkan dengan wanita, meskipun gejala herpes pada laki-laki lebih ringan dan lebih pendek.HSV 2 disering disebut juga dengan herpes genitalis, karena infeksi yang terjadi terdapat pada organ kelamin. Di negara maju seperti Amerika, ada sekitar 45 juta orang (satu dari empat) diperkirakan terinfeksi dengan virus. Virus ini paling sering ditularkan melalui hubungan seksual, dan mungkin menyebar ketika seseorang merasa tubuhnya sehat, karena terkadang tanpa gejala.Infeksi primer terjadi di sekitar daerah genital dimulai dari 2 sampai 8 hari setelah terinfeksi virus. Gejala seperti lemas, demam, sakit kepala, nyeri saraf, gatal, nyeri perut bagian bawah, kesulitan buang air kecil, dan keputihan (pada wanita) adalah karakteristik gejala yang sering disertai pecahnya lesi pada kulit. Lesi yang diakibatkan oleh adanya virus terkadang tidak sepenuhnya berada pada alat kelamin, tetapi seringkali terdapat juga di bawah pinggang, disekitar anus dan bisa juga pada punggung bagian bawah atau paha.HSV Pada Wanita dan PriaWanita yang terinfeksi virus herpes simplex biasanya mengalami lesi sekitar lubang vagina, di vagina, di sekitar anus, atau pada leher rahim. Lesi memborok yang kemudian menjadi penuh dengan cairan, yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan, dan infeksi biasanya aktif selama enam minggu dan sebagian besar menyakitkan. Perempuan juga tampaknya berada pada risiko lebih besar tertular penyakit ini, mungkin karena peningkatan risiko untuk pasangan reseptif. Alasan lain untuk risiko yang lebih besar adalah jika wanita tersebut sebelumnya tidak memiliki HSV-1. Hal ini diyakini bahwa infeksi sebelum sebagian akan mencegah infeksi dengan HSV-2.Pria yang terinfeksi virus herpes simplex untuk pertama kalinya biasanya tidak memiliki gejala, sekalipun ada biasanya hanya berupa ketidaknyamanan saat kencing, itupun hanya sebentar. Selanjutnya pria yang terinfeksi akan memiliki lepuh kecil yang membentuk luka terbuka dan terdapat di ujung atau batang penis. Hal ini dapat berlangsung selama kurang lebih dua minggu, selain itu akan ada rasa terbakar saat buang air kecil atau ketika mengeluarkan cairan bening dari penis. Gejala lainnya seperti pembesaran kelenjar getah bening, demam, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot, kesemutan, gatal atau sensasi terbakar pada penis satu sampai dua hari sebelum adanya lecet dan luka yang terlihat.
0 comments:
Post a Comment