otak manusia tak ada batasnya.

ONE STEP CLOSER

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, December 28, 2013

Gejala Kanker Usus Besar (Kolon), Penyebab dan Pencegahan


Usus besar merupakan bagian dari sistem pencernaan yang berfungsi sebagai tempat menampung limbah makanan yang masuk ke sistem pencernaan. Sementara bagian ujung dari usus besar yang berada dekat anus disebut rektum.

Kanker usus besar adalah kanker yang menyerang usus besar yang letaknya berada di bagian bawah sistem pencernaan. Kanker rectal adalah kanker yang terdapat pada beberapa inchi di bagian akhir usus besar. Banyak kasus kanker usus besar dimulai dengan ukuran kecil, benjolan sel jinak yang disebut adenomatous polyps. Polip ini biasanya menyebabkan kanker usus besar.

Kanker Usus Besar
Kanker Usus Besar
Kanker usus besar dan rektum (juga disebut sebagai kanker kolorektal) dapat menyerang dan merusak jaringan sekitar usus dan organ lain. Sel-sel kanker juga dapat melepaskan diri dan tersebar ke bagian lain dari tubuh (seperti hati dan paru-paru) membentuk tumor baru.

Gejala Kanker Usus Besar


Kanker usus besar memiliki gejala antara lain:

  • Perubahan pada kondisi usus, antara lain diare atau konstipasi atau perubahan rutinitas buang air besar yang tidak seperti biasanya
  • Pendarahan pada dubur atau terdapat darah pada feses
  • Ketidaknyamanan pada area perut, seperti kejang, kembung atau nyeri
  • Perasaan tidak tuntas ketika buang air besar
  • Lemah
  • Hilang berat badan
  • Anemia
  • Bentuk kotoran (feses) yang panjang dan kecil mirip pensil


Penyebab & Faktor Risiko


Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker usus besar. Tetapi dokter meyakini bahwa kanker usus besar terjadi ketika sel normal di dalam usus besar berubah. Sel normal tumbuh dan membelah untuk menjaga tubuh berfungsi secara normal. Tapi terkadang pertumbuhan ini menjadi tidak normal – sel terus membelah bahkan ketika tubuh tidak membutuhkan sel baru.

Penyebab


Di usus besar dan rectum, pertumbuhan yang berlebihan ini dapat menyebabkan sel pra kanker terbentuk di saluran pencernaan.

Pertumbuhan sel pra kanker di usus besar

Kanker usus besar paling sering dimulai berupa gumpalan polip di dalam saluran usus besar. Polip dapat berbentuk seperti jamur. Polip juga dapat tidak menonjol atau tersembunyi di dinding usus besar. Polip jenis ini lebih sulit untuk di deteksi. Pengangkatan kedua jenis polip tadi sebelum mereka menjadi kanker dapat mencegah terjadinya kanker usus besar.

Mutasi gen bawaan yang meningkatkan risiko kanker usus

Mutasi gen bawaan yang meningkatkan risiko kanker usus dapat diturunkan dalam keluarga, tetapi ini hanya merupakan sebagian kecil penyebab kanker usus besar. Beberapa sindrom kanker usus antara lain:

Familial adenomatous polyposis (FAP)
FAP adalah penyakit langka penyebab ribuan polip di saluran usus besar dan rectum. Orang yang memiliki FAP dan tidak terawat memperbesar risiko kanker usus besar sebelum usia 40.

Hereditary nonpolyposis colorectal cancer (HNPCC)
HNPCC yang juga disebut Lynch syndrome meningkatkan risiko kanker usus besar dan kanker lain.Orang dengan HNPCC cenderung terkena kanker usus besar sebelum usia 50 tahun.


Faktor risiko


Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker usus besar antara lain:
  • Berusia tua
  • Memiliki catatan pribadi dengan kanker usus atau polip
  • Memiliki radang pada saluran pencernaan
  • Sindrom genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar, seperti familial adenomatous polyposis dan hereditary nonpolyposis colorectal cancer, yang juga dikenal dengan Lynch syndrome.
  • Sejarah keluarga dengan kanker usus besar atau polip pada usus besar
  • Makan makanan rendah serat dan tinggi lemak
  • Gaya hidup yang pasif
  • Diabetes
  • Obesitas
  • Merokok
  • Mengkonsumsi alkohol
  • Terapi radiasi untuk kanker

Cara Pencegahan


Kanker usus besar dapat dicegah dengan mengubah kebiasaan mengkonsumsi lemak berlebihan ke amakanan yang mengandung serat tinggi. Sumber utama lemak seperti daging, telur, produk susu, saus salad, dan minyak yang digunakan dalam masakan harus dikurangi. Sebagai penyeimbangnya, buah-buahan, sayuran, dan roti gandum utuh dan sereal yang mengandung serat harus dikonsumsi. Perlu diketahui bahwa serat yang tinggi di dalam makanan menyebabkan pembentukan kotoran besar yang dapat menyingkirkan karsinogen.

Pengobatan:
Operasi adalah pengobatan yang paling umum untuk kanker usus besar. Selama operasi, tumor, sebagian kecil dari usus yang sehat di sekitarnya, dan kelenjar getah bening yang berdekatan akan dipotong. Dokter bedah kemudian menghubungkan bagian usus yang sehat. Pada pasien dengan kanker dubur, rektum secara permanen akan dipotong.
Share:

Gejala Epilepsi atau Ayan, Penyebab dan Faktor Resiko


Epilepsi atau Ayanadalah penyakit saraf menahun yang menyebabkan kejang-kejang secara berkala. Penyakit ini disebabkan oleh tidak normalnya aktivitas sel otak. Gejala kejang-kejang yang muncul dapat bervariasi. Beberapa orang dengan penyakit epilepsi pada saat mengalami kejang-kejang memiliki pandangan yang kosong. Kejang-kejang ringan membutuhkan pengobatan, karena itu bisa berbahaya bila terjadi ketika melakukan aktivitas seperti menyetir atau berenang.

Epilepsi atau Ayan
Pengobatan seperti perawatan medis dan terkadang operasi biasanya berhasil menghilangkan gejala atau mengurangi frekuensi dan intensitas dari kejang-kejang. Pada beberapa anak penderita epilepsi, mereka dapat mengatasi kondisi ini seiring dengan bertambahnya usia.

Baru-baru ini para peneliti menemukan, epilepsi mengganggu fungsi neurologis yang mempengaruhi fungsi sosial dalam otak, sifat yang sama terlihat juga pada penderita autisme. Karakteristik ini termasuk gangguan dalam interaksi sosial dan komunikasi.

Gejala Penyakit Epilepsi atau Ayan


Karena epilepsi disebabkan oleh tidak normalnya aktivitas sel otak, kejang-kejang dapat berdampak pada proses kordinasi otak anda. Kejang-kejang dapat menghasilkan :
  • Kebingungan yang temporer
  • Gerakan menghentak yang tidak terkontrol pada tangan dan kaki
  • Hilang kesadaran secara total

Perbedaan gejala yang terjadi tergantung jenis kejang-kejang. Pada banyak kasus, orang dengan epilepsi akan cenderung memiliki jenis kejang-kejang yang sama setiap waktu, jadi gejala yang terjadi akan sama dari kejadian ke kejadian.

Dokter mengklasifikasikan kejang-kejang secara parsial atau general, berdasarkan bagaimana aktivitas otak yang tidak normal dimulai. Pada beberapa kasus, kejang-kejang dapat dimulai secara parsial dan kemudian menjadi general.

Kejang-kejang parsial (sebagian)
Ketika kejang-kejang muncul sebagai hasil dari aktifitas otak yang tidak normal pada satu bagian otak tersebut, ilmuan menyebutnya kejang-kejang parsial atau sebagian. Kejang-kejang jenis ini terdiri dari dua kategori.

  • Simple partial seizures (kejang-kejang parsial sederhana). Kejang-kejang ini tidak menghasilkan kehilangan kesadaran. Kejang-kejang ini mungkin akan mengubah emosi atau berubahnya cara memandang, mencium, merasakan, mengecap, atau mendengar. Kejang-kejang ini bisa juga menghasilkan hentakan bagian tubuh secara tidak sengaja, seperti tangan atau kaki, dan gejala sensorik secara spontan seperti perasaan geli, vertigo dan berkedip terhadap cahaya.
  • Complex partial seizures (kejang-kejang parsial kompleks). Kejang-kejang ini menghasilkan perubahan kesadaran, itu karena anda kehilangan kewaspadaan selama beberapa waktu.

Kejang-kejang general
Kejang-kejang yang melibatkan seluruh bagian otak disebut kejang-kejang general. Empat tipe dari kejang-kejang general adalah:
  • Absence seizures (juga disebut petit mal). Kejang-kejang ini memiliki dikarakteristikan oleh gerakan tubuh yang halus dan mencolok, dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran secara singkat.
  • Myoclonic seizures. Kejang-kejang ini biasanya menyebabkan hentakan atau kedutan secara tiba-tiba pada tangan dan kaki.
  • Atonic seizures. Juga dikenal dengan drop attack, kejang-kejang ini menyebabkan hilangnya keselarasan dengan otot-otot dan dengan tiba-tiba collapse dan terjatuh.
  • Tonic-clonic seizures (juga disebut grand mal). Kejang-kejang yang memiliki intensitas yang paling sering terjadi. Memiliki karakteristik dengan hilangnya kesadaran, kaku dan gemetar, dan hilangnya kontrol terhadap kandung kemih.

Penyebab & Faktor Risiko


Penyebab Epilepsi


Pengaruh genetik
Beberapa tipe epilepsi menurun pada keluarga, membuatnya seperti ada keterkaitan dengan genetik.

Trauma pada kepala
Kecelakaan mobil atau cedera lain dapat menyebabkan epilepsi.

Penyakit medis
Stroke atau serangan jantung yang menghasilkan kerusakan pada otak dapat juga menyebabkan epilepsi. Stroke adalah penyebab yang paling utama pada kejadian epilepsi terhadap orang yang berusia lebih dari 65 tahun.

Demensia
Menyebabkan epilepsi pada orang tua.

Cedera sebelum melahirkan
Janin rentan terhadap kerusakan otak karena infeksi pada ibu, kurangnya nutrisi atau kekurangan oksigen. Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan otak pada anak. Dua puluh persen kejang-kejang pada anak berhubungan dengan kelumpuhan otak atau tidak normalnya neurological.

Perkembangan penyakit
Epilepsi dapat berhubungan dengan perkembangan penyakit lain, seperti autis dan down syndrome. 

Faktor risiko terkena Epilepsi


Faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko epilepsi adalah :

Usia
Epilepsi biasanya terjadi pada masa awal usia anak-anak dan setelah usia 65 tahun, tapi kondisi yang sama dapat terjadi pada usia berapapun.

Jenis kelamin
Lelaki lebih berisiko terkena epilepsi daripada wanita.

Catatan keluarga
Jika anda memiliki catatan epilepsi dalam keluarga, anda mungkin memiliki peningkatan risiko mengalami kejang-kejang.

Cedera kepala
Cedera ini bertanggung jawab pada banyak kasus epilepsi. Anda dapat mengurangi risikonya dengan selalu menggunakan sabuk pengaman ketika mengendarai mobil dan menggunakan helm ketika mengendarai motor, bermain ski, bersepeda atau melakukan aktifitas lain yang berisiko terkena cedera kepala.

Stroke dan penyakit vaskular lain
Ini dapat menyebabkan kerusakan otak yang memicu epilepsi. Anda dapat mengambil beberapa langkah untuk mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut, termasuk adalah batasi untuk mengkonsumsi alkohol dan hindari rokok, makan makanan yang sehat dan selalu berolahraga.

Infeksi pada otak
Infeksi seperti meningitis, menyebabkan peradangan pada otak atau tulang belakang dan menyebabkan peningkatan risiko terkena epilepsi.

Kejang-kejang berkepanjangan pada saat anak-anak
Demam tinggi pada saat anak-anak dalam waktu yang lama terkadang dikaitkan dengan kejang-kejang untuk waktu yang lama dan epilepsi pada saat nanti. Khususnya untuk mereka dengan catatan sejarah keluarga dengan epilepsi.

Oke, semoga dengan mengetahui gejala-gejala epilepsi kita bisa mengambil langkah antisipasi sebelum penyakit ini berkembang menjadi lebih serius. Semoga bermanfaat dan jagalah selalu kesehatan Anda.
Share:

Gejala Impotensi (Disfungsi Ereksi), Penyebab, Cara Pengobatan


Disfungsi ereksi atau dikenal juga denganimpoten adalah ketidakmampuan seorang pria untuk mendapatkan dan menjaga ereksi yang cukup dalam melakukan hubungan seksual. Dengan kata lain, alat vital pria kurang keras, lembek. Kondisi seperti ini disebut juga sebagai lemah syahwat.

Menurut Dr Boyke, ereksi yang paling bagus itu diibaratkan seperti mentimun, ereksi sedang diibaratkan seperti pisang, sementara ereksi yang buruk itu seperti sosis.

Impotensi
Seperti ejakulasi dini, kebanyakan pria malu mengakui dan membicarakan hal ini. Padahal, konsultasi, komunikasi dengan pasangan dan cara pengobatan yang tepat mampu menyembuhkan impotensi.

Gejala Impotensi


Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk menjaga ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual. Gejala yang berhubungan dengan disfungsi ereksi antara lain:
  • Sulit mendapatkan ereksi
  • Sulit menjaga ereksi
  • Berkurangnya keinginan untuk melakukan hubungan seksual

Penyebab Impotensi


Gairah seksual adalah proses yang kompleks dan melibatkan otak, hormon, emosi, syaraf, otot dan pembuluh darah. Disfungsi ereksi dapat dihasilkan dari masalah pada salah satu atau beberapa diantaranya. Sebagai contoh, stress dan masalah kesehatan mental dapat menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi.

Terkadang kombinasi dari masalah fisik dan psikis menyebabkan disfungsi ereksi. Misalnya masalah fisik yang memperlambat respon seksual dapat menyebabkan kegelisahan dalam menjaga ereksi. Hasilnya dari kegelisahan ini dapat menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi.

Masalah fisik yang dapat menjadi penyebab disfungsi ereksi secara umum adalah :
  • Penyakit hati
  • Penyumbatan pembuluh darah (atherosclerosis)
  • Tekanan darah tinggi
  • Diabetes
  • Obesitas
  • Sindrom metabolisme, kondisi yang melibatkan peningkatan tekanan darah, kadar insulin yang tinggi, lemak tubuh disekitar pergelangan dan kolesterol tinggi
  • Parkinson
  • Multiple sclerosis
  • Rendah testosteron
  • Peyronie’s, berkembangnya luka pada jaringan di dalam penis
  • Obat tertentu
  • Penggunaan tembakau (merokok)
  • Penyalahgunaan alkohol atau zat lain
  • Pengobatan untuk kanker prostate atau pembesaran prostate
  • Operasi atau cedera yang berefek pada area pinggul atau tulang belakang

Masalah psikis yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi:
  • Depresi, gelisah atau kondisi kesehatan mental lain
  • Stres
  • Kelelahan
  • Masalah dalam hubungan yang memicu stres, miskin komunikasi atau masalah lain

Faktor risiko


Faktor risiko yang dapat berkontribusi pada disfungsi ereksi antara lain:
  • Kondisi medis, khususnya diabetes atau penyakit jantung
  • Penggunaan tembakau, yang dapat membatasi aliran darah ke vena dan arteri. Penggunaan tembakau dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis yang memicu disfungsi ereksi.
  • Kelebihan berat badan (obesitas).
  • Pengobatan medis tertentu, seperti operasi prostate atau pengobatan radiasi untuk kanker.
  • Cedera, khususnya jika terjadi kerusakan syaraf yang mengontrol ereksi.
  • Obat, antara lain antidepressant, antihistamine dan obat untuk mengobati tekanan darah tinggi, nyeri atau kanker prostate
  • Kondisi psikis, seperti stres, gelisah atau depresi.
  • Penyalahgunaan alkohol dan obat
  • Bersepeda dalam waktu lama, yang dapat menekan syaraf dan berefek pada aliran darah menuju penis – menyebabkan disfungsi ereksi sementara.

Cara Pencegahan


Cara terbaik untuk mencegah disfungsi ereksi adalah membuat gaya hidup sehat dan mengatur masalah kesehatan yang anda miliki. Ada beberapa hal yang dapat anda lakukan :
  • Bekerjasama dengan dokter anda untuk mengatur diabetes, penyakit jantung atau masalah kesehatan kronis lain.
  • Temui dokter anda untuk pemeriksaan medis secara berkala.
  • Berhenti merokok, batasi atau hindari alkohol, dan jangan menyalahgunakan obat
  • Berolahraga secara teratur.
  • Ambil langkah untuk mengurangi stres.
  • Cari pertolongan untuk kegelisahan atau depresi.

Cara Pengobatan


Cara mengobati disfungsi ereksi bisa dilakukan dengan konsultasi terlebih ke diokter ahli. Setelah itu dilakukan pengobatan secara medis. Namun, Anda juga bisa mengobati impotensi ini dengan bahan-bahan alami atau ramuan tradisional.

Berikut ini ramuan tradisional untuk mengobati lemah syahwat atau impoten:

Bahan: 10 gram adas, 25 gram pulosari, 10 gram bawang putih, 25 gram lada, 5 gram kunyit, 10 gram madu murni, 2 butir telur ayam kampung, dan air panas secukupnya.

Cara pengobatan: Semua bahan ditumbuk halus, kemudian tambahkan air panas secukupnya. Tambahkan madu murni dan telur ayam kampung (ambil kuning telurnya saja) aduk hingga rata. Ramuan ini diminum sekaligus 2-3 jam setelah makan malam. Lakukan pengobatan ini satu kali sehari secara rutin selama kurang lebih satu bulan.
Share:

Pengertian dan Gejala Menopause Serta Menopause Dini


Apa itu menopause? Secara medis, pengertian Menopause adalah berhentinya menstruasi dan kesuburan secara permanen yang terjadi 12 bulan setelah menstruasi terakhir. Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi. Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua wanita mengalami siklus tidak teratur.

Menopause adalah proses biologis alami dan bukan penyakit medis. Meskipun secara fisik dan emosional gejala menopause dapat mengganggu tidur, menguras energi dan memicu perasaan sedih dan kehilangan. Menopause lebih disebabkan oleh perubahan hormon.

Gejala menopause biasanya mulai terlihat pada wanita usia 40 tahun. Namun sekarang ini banyak wanita yang mengalami menopause di usia muda. Gejala seperti ini disebut dengan menopause dini. Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab, diantaranya gaya hidup serta pola makan tak sehat, tekanan kerja dan stres.

Gejala Menopouse

Tanda dan gejala menopause antara lain:
  • Menstruasi yang tidak teratur
  • Menurunnya kesuburan
  • Kering pada vagina
  • Tidur terganggu
  • Suasana hati yang mudah berubah
  • Bertambahnya lemak pada area perut
  • Penipisan rambut
  • Sulit untuk mengambil napas panjang

Dan berikut ini beberapa gejala wanita mengalami menopause diniseperti dilansir laman Boldsky:

1. Kekeringan vagina

Ketika mengalami siklus hormonal, vagina akan selalu dilumasi dengan baik. Tetapi jika vagina menjadi kering untuk jangka waktu yang cukup lama, itu bisa berarti Anda telah mendekati menopause.

2. Sensasi terbakar

Ini adalah tanda yang paling umum dari menopause. Jika Anda masih dalam usia dua puluhan dan merasa seperti telinga Anda terbakar, Anda perlu segera ke dokter.

3. Perubahan suasana hati

Banyak wanita mengalami perubahan suasana hati di mana mereka merasa mudah marah, sedih dan melankolis. Mereka juga sering merasa tertekan dan bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri kadang-kadang.

4. Perubahan pola tidur

Beberapa wanita mengeluhkan bahwa mereka tidak dapat tidur nyenyak karena depresi atau gejolak hormonal. Perubahan pola tidur ini dapat mempengaruhi suasana hati, produktivitas kerja dan juga hubungan pribadi.

5. Gairah seksual yang rendah

Pada usia 20-an dan 30-an, dorongan seksual wanita seharusnya sedang berada di puncak. Tetapi jika Anda telah menghindari seks dan membuat banyak alasan untuk mengalihkan perhatian pasangan, Anda perlu segera memeriksakan kadar hormon Anda.

6. Menstruasi tidak teratur

Ketika siklus menstruasi menjadi tidak teratur secara tiba-tiba, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Periode menstruasi yang tidak teratur adalah bukti konklusif dari menopause dini.

7. Rendah kalsium

Ketika tingkat estrogen berkurang dalam tubuh, tulang mulai kehilangan kalsium. Jadi jika Anda mengalami sakit sendi atau tulang yang lemah, itu bisa berarti masa menopause sedang mendekati Anda.

8. Palpitasi

Hormon reproduksi wanita melindungi jantung dari kerusakan. Ketika masa menopause sudah dekat, kondisi itu akan mulai mempengaruhi kesehatan jantung. Palpitasi adalah tanda masalah jantung.

9. Infertilitas

Jika kadar hormon dan menstruasi menjadi tidak teratur, Anda akan memiliki kesulitan untuk hamil. Infertilitas atau ketidaksuburan menjadi hal yang umum di antara wanita yang mendekati menopause dini.

Penyebab Terjadinya Mebopouse

Penyebab menopause antara lain:
  1. Penurunan hormon reproduksi secara alamiah yang terjadi seiring dengan usia sekitar 40an tahun.
  2. Hysterectomy (pergerakan uterus). Meskipun anda tidak lagi mengalami menstruasi, ovarium akan tetap memproduksi sel telur dan hormon estrogen dan progesteron. Tetapi proses perpindahan tidak akan terjadi karena berpindahnya uterus dan ovarium.
  3. Chemotherapy dan terapi radiasi lain yang digunakan untuk mengobati kanker dapat menyebabkan menopause.
  4. Tidak cukup memproduksi hormon reproduksi.

Tahapan Menopause

Menopause sendiri memiliki dua tahapan, yaitu Perimenopause dan Postmenopause.

Perimenopause

Pada tahap ini anda akan mulai mengalami tanda dan gejala menopause meskipun anda tetap mengalami menstruasi. Hormon anda akan meningkat dan turun dengan tidak merata, dan anda mungkin mengalami gejala menopause.

Postmenopause

Ketika 12 bulan telah lewat sejak menstruasi terakhir anda, anda telah mengalami menopause. Ovarium menghasilkan sedikit estrogen dan tidak ada progesteron. 

Oke, itu dia beberapa penjelasan singkat mengenai tanda dan gejala menopuse pada wanita. Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda.
Share:

Gejala Konstipasi (Sembelit), Penyebab dan Pengobatan


Konstipasi atausembelit adalah masalah pencernaan yang umum terjadi. Biasanya ditandai dengan susah buang air bear atau buang air besar tidak teratur. Selain orang yang menderita konstipasi sering mengalami pergerakan di usus, terasa melilit dan perut terasa sakit. Orang yang mengalami konstipasi biasanya hanya buang air besar sebanyak 3 kali seminggu atau bahkan kurang.

Biasanya sembelit ini hanya bersifat sementara. Perubahan gaya hidup disertai dengan pola makan yang benar, yang mengandung banyak serat dan nutrisi mampu mengatasi hal ini.

Konstipasi alias Sembelit

Untuk lebih mengenal mengenai sembelit atau konstipasi, silahkan baca uraian berikut ini, mulai dari gejala, penyebab dan cara pengobatannya.

Gejala Konstipasi, Sembelit, Susah Buang Air Besar


Tanda dan gejala konstipasi antara lain:
  • Buang air besar lebih sedikit dari tiga kali seminggu
  • Sulit buang air besar
  • Tekanan pada perut yang menyiksa saat terjadinya pergerakan pada usus
  • Perasaan terjadi penyumbatan pada dubur
  • Perasaan tidak selesai setelah buang air besar

Penyebab & Faktor Risiko


Normalnya tinja di dalam usus didorong dengan kontraksi otot usus. Pada usus besar air dan garam diserap kembali karena penting bagi tubuh. Tetapi ketika usus besar menyerap terlalu banyak air, atau kontraksi otot usus besar lambat maka tinja akan menjadi keras dan kering sehingga pergerakan pada usus besar menjadi terlalu lambat.

Anda mungkin juga mengalami konstipasi jika otot yang digunakan untuk menggerakkan usus tidak berfungsi secara benar. Masalah ini disebut anismus.

Sejumlah faktor yang menyebabkan antara lain:
  • Kekurangan cairan atau dehidrasi
  • Kekurangan serat pada makanan
  • Kurangnya aktifitas fisik (khususnya pada orang tua)
  • Irritable bowel syndrome
  • Perubahan gaya hidup atau rutinitas, termasuk hamil, penuaan dan perjalanan
  • Sakit (sedang mengalami suatu penyakit)
  • Sering menggunakan atau penyalahgunaan obat pencahar
  • Penyakit tertentu, seperti strokediabetes, thyroid disease dan Parkinson's disease
  • Masalah pada usus besar dan dubur, seperti penyumbatan usus atau diverticulosis
  • Obat-obatan tertentu
  • Gangguan hormon, seperti tidak aktifnya kelenjar tiroid
  • Kerusakan pada kulit dubur dan ambeien
  • Hilangnya kadar garam di dalam tubuh karena muntah atau diare
  • Cedera pada syaraf tulang belakang, yang dapat berefek pada usus

Pada kasus yang langka, konstipasi dapat menjadi tanda bahwa anda mengalami kondisi medis yang serius, seperti kanker usus besar, gangguan hormon atau gangguan pada autoimun. Pada anak-anak, konstipasi dapat mengindikasikan hirschsprung disease – kondisi hilangnya sel syaraf bawaan sejak lahir.

Faktor risiko


Anda lebih berpeluang mengalami konstipasi jika:
  • Orang tua
  • Posisi duduk secara terus-menerus
  • Tinggal di tempat tidur (ketika akan bersalin)
  • Makan makanan rendah serat
  • Kekurangan cairan
  • Menggunakan obat tertentu, termasuk sedatives, narkotik atau pengobatan tertentu untuk menurunkan tekanan darah
  • Sedang menjalani chemotheraphy

Wanita lebih sering mengalami konstipasi daripada laki-laki dan anak-anak lebih sering mengalami konstipasi daripada orang dewasa.

Jika anda sedang hamil, anda mungkin mengalami konstipasi karena perubahan hormon. Setelah melahirkan, tekanan pada usus dari uterus yang membesar juga dapat menyebabkan konstipasi.

Pencegahan & Pengobatan


Ada pepatah bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Dan berikut ini cara mencegah penyakit sembelit atau konstipasi:
  • Makan makanan kaya serat
  • Batasi makanan rendah serat
  • Minum yang cukup
  • Rutin berolahraga
  • Tidak menunda ketika ingin buang air besar
  • Coba suplemen berserat
  • Berhati-hati dalam memilih obat pencahar

Cara Pengobatan


Jika sudah terlanjur mengalami konstipasi, beberapa resep tradisional ini bisa membantu Anda mengobati sembelit.

1. Wortel

Ubi yang dikenal sebagai makanan untuk kesehatan mata ini, ternyata juga mampu mengobati sembelit. Caranya ambil dua batang wortel, kemudian diparut dan tambahkan 2 sendok makan air dan peras. Tambahkan sedikit garam, aduk hingga rata dan minum air perasan wortel tersebut 2 kali sehari.

2. Daun Pandan Wangi

Daun pandan yang biasa digunakan sebagai pewangi masakan, bisa juga dijadikan obat alternatif untuk mengatasi konstipasi. Caranya, daun pandan ditumbuk hingga halus, kemudian tambahkan setengah gelas air. Peras dan ambil airnya, kemudian tambahkan sedikit garam dan gula aren. Minum ramuan ini setelah makan malam.
Share:

Gejala HIV/AIDS, Penyebab, Faktor Resiko, Pencegahan


HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV sendiri adalah virus yang jika menginfeksi dapat menyebabkan menurunnya kemampuan dalam melawan infeksi virus, bakteri, jamur, parasit yang masuk ke dalam tubuh. Virus HIV bekerja dengan cara menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini juga menyebabkan penderitanya rentan terhadap serangan kanker karena menurunnya kekebalan tubuh.

Sementara AIDS ( Acquired immunodeficiency syndrome) adalah tahap lanjutan dari infeksi virus HIV. Penularan virus HIV dapat terjadi melalui darah, air mani, hubungan seksual atau cairan vagina. Namun virus ini tidak dapat menular lewat kontak fisik biasa seperti berpelukan, berciuman, atau berjabat tangan dengan seseorang yang terinfeksi HIV atau AIDS. Jadi, kita tidak perlu mengucilkan mereka.

HIV AIDS

Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini, ada baiknya Anda mengetahui apa saja gejala-gejala infeksi HIV dan AIDS, serta faktor resiko dan cara pencegahannya. Silahkan baca penjabaran berikut ini:

Gejala HIV / AIDS


Gejala HIV dan AIDS bervariasi tergantung dari fase infeksinya.

Infeksi awal

Ketika infeksi HIV pertama, anda mungkin tidak akan mengalami tanda atau gejala apapun. Tetapi dalam beberapa minggu anda dapat mengalami:

Infeksi selanjutnya

Anda mungkin tidak akan mengalami gejala apapun dalam waktu 8 sampai 9 tahun, atau bahkan lebih. Tapi seiring dengan virus yang melipatgandakan diri dan merusak sistem imun, anda mungkin akan mengalami infeksi ringan atau gejala kronis seperti:
  • Pembengkakan node limpa – sering merupakan tanda awal infeksi HIV
  • Diare
  • Hilang berat badan
  • Demam
  • Batuk atau napas yang pendek

Infeksi tahap akhir

Dalam waktu sekitar 10 tahun atau lebih setelah infeksi pertama, masalah yang lebih serius dapat terjadi yang diistilahkan dengan AIDS dan dapat terjadi:
  • Infeksi yang terjadi ketika sistem imun lemah, seperti pneumocystis carinii pneumonia (PCP)
  • Kadar CD4 lymphocyte 200 atau lebih rendah – normalnya adalah antara 800 sampai 1.200

Seiring dengan perkembangan AIDS, sistem imun anda telah mengalami kerusakan parah. Infeksi akan mudah terjadi. Tanda dan gejalanya adalah:
  • Berkeringat di malam hari
  • Menggigil atau demam lebih dari 38 Celcius untuk beberapa minggu
  • Batuk kering dan napas pendek
  • Diare kronis
  • Noda putih pada lidah atau mulut
  • Sakit kepala
  • Pandangan kabur
  • Hilang berat badan

Anda juga dapat mengalami tanda dan gejala pada tahap lanjut infeksi virus HIV itu sendiri, seperti:
  • Rasa lelah yang tidak hilang dan tidak terjelaskan
  • Berkeringat pada malam hari
  • Menggigil atau demam tinggi untuk beberapa minggu
  • Pembengkakan node limpa lebih dari tiga bulan
  • Diare kronis
  • Sakit kepala yang tidak hilang

Jika anda terinfeksi virus HIV, anda juga lebih rentan mengalami kanker, khususnya kanker servik, lymphoma dan Kaposi’s sarcoma.

Gejala HIV pada anak-anak

Anak-anak dengan HIV positif dapat mengalami:
  • Sulit menambah berat badan
  • Sulit berkembang secara normal
  • Sulit berjalan
  • Penundaan perkembangan mental
  • Dapat mengalami infeksi telinga, pneumonia dan tonsilis

Penyebab & Faktor Risiko


Penyebab


Normalnya sel darah putih dan antibodi menyerang dan menghancurkan organism easing yang masuk ke dalam tubuh. Respon ini diatur oleh sel darah putih bernama limposit CD4. Limposit ini juga merupakan target utama HIV. Sekali masuk ke dalam tubuh, virus memasukkna material genetiknya ke dalam limposit dan melipatgandakan diri.

Ketika salinan virus baru keluar dari sel induk dan masuk ke dalam aliran darah, virus akan menyerang sel lain. Sebagai efeknya sel CD4 akan mati. Siklus ini terus berulang. Pada akhirnya menyebabkan kerusakan sistem imun yang berarti tubuh tidak akan mempu melawan infeksi bakteri dan virus lain.

Faktor risiko


Faktor risiko terinfeksi AIDS antara lain:
  • Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan
  • Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan orang dengan HIV positif
  • Memiliki penyakit menular seksual lain seperti syphilis, herpes, chlamydia, gonorrhea atau bacterial vaginosis.
  • Bergantian dalam memakai jarum suntik
  • Mendapatkan transfusi darah yang terinfeksi virus HIV
  • Memiliki sedikit salinan gen CCL3L1 yang membantu melawan infeksi HIV
  • Ibu yang memiliki HIV

Pencegahan HIV/AIDS


Tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi HIV dan tidak ada penyembuh untuk AIDS. Jaga kesehatan dan lindungi diri anda dari faktor-faktor risiko adalah jalan terbaik.

Jika anda HIV negatif maka tindakan yang terbaik adalah:
  • Ketahui apa itu HIV dan bagaimana penularannya
  • Ketahui status kesehatan pasangan seksual anda
  • Gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual
  • Pertimbangan untuk melakukan penyunatan pada laki-laki
  • Gunakan jarum suntik steril
  • Waspada terhadap darah transfusi
  • Periksakan kesehatan secara teratur

Jika anda positif mengidap HIV maka anda harus melindungi orang di sekeliling anda dengan:
  • Lakukan hubungan seksual yang aman dengan memakai kondom
  • Beritahukan pasangan anda bahwa anda mengidap HIV
  • Jika pasangan anda hamil, beritahukan bahwa anda mengidap HIV dan lakukan perawatan untuk menjaga kesehatannya dan bayinya
  • Katakan kepada orang lain yang anda rasa perlu untuk tahu bahwa anda mengidap HIV
  • Jangan berbagi jarum suntik
  • Jangan donorkan darah dan organ anda
  • Jangan berbagi pisau cukur atau sikat gigi
  • Jika anda hamil, ambil perawatan medis secepatnya

Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman lebih jauh mengenai penyakit HIV atau AIDS dan mengingkatkan kewaspadaan serta pencegahan.
Share:
Powered by Blogger.

betapa indahnya dirimu

kupu-kupu tidak tahu warna sayap mereka
tetapi banyak orang beranggapan bahwa betapa indanya mereka
sama seperti dirimu juga,kau tidak tahu betapa indahnya dirimu
tetapi di mata allah kau sangatlah indah dan di mataku juga
oleh karena itu jangan lah kau bersedih dan jangan pula merasa lemah
karena dia selalu di sampingmu

sempurna tapi tak ada yang sempurna

  • di dunia tak ada yang sempurna
  • manusia pasti akan mendapatka cobaan dan ujian
  • waktu yang akan mereka habiskan
  • waktu yang telah lewat tak akan bisa di temuakan kembali

Total Pageviews

Powered By Blogger

Blog Archive

motivasi

motivasi

apa yang anda ingi ketahui saat ini?

Translate

Cari Blog

Entri Populer

Blog Archive

Blogger templates